Berbagi Inspirasi Hidupku

Memahami bahasa alam dan kehidupan

Friday 21 November 2008

Usaha Kecil Jadi Aset Kesuksesan


Melihat situasi dan kondisi dewasa ini begitu sulit dan menghimpit kehidupan, beragam kebutuhan individu pun semakin meningkat. Istilah ekonomi yang biasa kita kenal adalah kebutuhan primer, skunder, dan tersier. Kebutuhan tersebut memiliki urgensitas masing-masing. Kebutuhan primer menjadi kebutuhan paling pokok dari segala kebutuhan hidup lainnya. Jika kebutuhan primer ini tidak terpenuhi, maka nasib kehidupan individu akan sengsara. Manusia selaku individu harus mencari jalan, cara atau solusi agar bisa memenuhi kebutuhan jenis ini sehingga tetap survive (bertahan hidup) di dunia ini. Berbagai usaha dilakukan untuk itu, namun individu tidak akan mampu melakukannya tanpa motivasi dan bantuan pihak lain. “Kita harus cari cara agar bisa makan hari ini”. Misalnya dengan bekerja apa saja (kerja serabutan), menjadi, pemulung, pemungut sampah, penjaja koran lampu merah, penjual asongan, pedagang kaki lima, berjualan dengan gerobak dorong, pedagang musiman, menjadi karyawan atau kuli di sebuah perusahaan atau toko dan lain sebagainya. Namun, ada pula sekelompok orang mengandalkan kepapaan diri dan mengharap belas kasihan orang lain. Semua cara yang dilakukan orang-orang tersebut adalah usaha pilihan mereka untuk bertahan hidup. Namun, di antara usaha-usaha tersebut kita tentu tahu mana yang menggambarkan jiwa-jiwa optimis dan mampu memahami makna hidup. Yaitu jiwa yang selalu semangat menyikapi segala persoalan kehidupan dengan mengandalkan potensi diri guna mengubah nasib. Hanya mereka berjiwa handal yang mandiri, mau belajar berusaha tanpa mengharap dikasihani. Mereka tidak ingin menyusahkan orang lain, sebab mereka juga punya harga diri.
Dari potret di atas, apa yang anda lihat?, apakah terkesan wajah suram kemiskinan bangsa ini? atau sisi lain yang membuat mata nurani terbuka lebar dan menginspirasi diri untuk memulai sesuatu yang berguna ?. Terserah anda memandangnya dari mana, tapi ingat mereka sebenarnya lebih dulu selangkah dalam memulai usaha. Merekalah orang-orang yang berani menentukan sikap demi masa depan. Mereka mampu membuka lapangan usaha dengan berwirausaha (Entrepreneourship) meski dengan modal seadanya. Bentuk usaha sederhana dan tidak muluk-muluk namun mendapat sentuhan tangan-tangan kreatif dan inovatif mampu menyulap produk biasa menjadi produk yang bernilai tinggi. Itulah mereka, selalu memandang kehidupan sebagai peluang untuk hidup.
Peluang usaha kecil (mikro) sangat luas dan tersebar di berbagai tempat. Terutama lokasi yang strategis menjadi incaran ‘para pejuang hidup’ untuk mengais rezeki dan mengadu nasib di sana. Sayangnya, kesadaran untuk tertib dan teratur sesuai peraturan penataan kota /wilayah tersebut kurang dimiliki. Rupa kota/wilayah tersebut semerawut dan kotor. Tak ayal lagi, tindakan tegas pemerintah dengan cara penggusuran barulah dimengerti. Pengusaha kecil sering mengeluh karena menjadi sasaran empuk penggusuran, entahlah apakah itu untuk penataan kota atau kepentingan proyek para pengusaha besar. Alangkah baik, jika para pedagang/pengusaha, masyarakat dan pemerintah menjadi contoh sebuah ketertiban, keamanan dan keharmonisan di wilayah usaha.
Bagi wirausahawan, skill dan pengalaman menjadi modal utama untuk terjun ke dunia usaha. Tak heran, di antara mereka tidak sungkan berbagi pengalaman. Namun, ada pula tidak peduli dengan sesama. Jika ada yang membuka usaha serupa dengan produknya, ia merasa tersaingi. Bahkan, pengusaha kecil tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan usaha yang berdekatan dengan wilayah pengusaha besar. Di sini muncul kesenjangan dan kompetisi yang tidak sehat dalam berwirausaha.
Memulai sesuatu dari yang terkecil dapat memahamkan kita akan pentingnya sebuah proses menuju kesuksesan hidup. Bisa jadi, usaha yang dianggap sepele dan untungnya kecil dapat berkembang menjadi usaha produktif bagi keluarga kita dan masyarakat umum. Asalkan kita mau terus belajar mengenali potensi diri dan menjadikannya sebagai aset termahal yang dianugerahi Tuhan untuk kebaikan masa depan. Semoga niat baik kita dalam berjuang untuk hidup ini memberi arti bagi kebaikan sesama.

0 comments:

Crocodile Print Pointer