Tadi
malam, perut Angah lapaaaar banget truz singgah di RM Simpang Ampek,
udah separo makan, eh ada sohib (baca: Sahabat) lama nongol, ku pandangi dia yang sedang
berlalu dan bergegas menuju sajian di etalase RM itu, kayaknya dia juga
kelaperan tu"bisikku dalam hati. Lalu Angah pun melanjutkan
menghabiskan makanan yang ada di pinggan.
Si Sohib menghampiriku, "Jiaaahh...udah mau habis ni Sob"ujarku.
"Yaa udah..Aku pindah tempat aja deh"guyonnya sambil tersenyum dan hendak melangkah ke meja makan lain.
"Yeee yee...sini jaak, bercanda be.."ujarku lagi.
"Oke deeh"timpalnya sambil berbalik ke arahku.
Lalu kami terlibat diskusi ringan seputar masing-masing pekerjaan dan kesibukan.
Ternyata Si Sohibku belum kelar-kelar Skripsinya, Aku selaku Sahabat sekaligus seniornya wajib memotivasi.
Hingga selesai membayar makanan masing-masing di Kasir, eh, Kami masih aja asyik ngobrol, Si Sohib agak sedikit curhat padaku bahwa Dia punya cita-cita dan impian mulia untuk membangun kampungnya yang agak terisolir dari perkotaan.
"Bagus tu Sob, moga niat tulusmu terkabul"ujarku memberi semangat sambil menepuk-nepuk bahunya. "Aaamiiin..aaamiiin aaamiiiiiin"ujarnya lirih.
Si Sohibku yang satu ini berprofesi sebagai Wartawan salah satu koran harian, dan ia adalah adik kelasku satu jurusan, yakni Jurusan Dakwah dan Studi BKI (Bimbingan Konseling Islam) saat Angah masih kuliah di STAIN Pontianak, yang sekarang berganti statusnya menjadi IAIN Pontianak.
Sebagai Sahabat, ketika Sahabat kita bicara dan ingin mengutarakan sesuatu, kita harus paham dan luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang diutarakan. Ini bermanfaat untuk melatih rasa empati dan kepedulian kita terhadap sesama.
Si Sohib menghampiriku, "Jiaaahh...udah mau habis ni Sob"ujarku.
"Yaa udah..Aku pindah tempat aja deh"guyonnya sambil tersenyum dan hendak melangkah ke meja makan lain.
"Yeee yee...sini jaak, bercanda be.."ujarku lagi.
"Oke deeh"timpalnya sambil berbalik ke arahku.
Lalu kami terlibat diskusi ringan seputar masing-masing pekerjaan dan kesibukan.
Ternyata Si Sohibku belum kelar-kelar Skripsinya, Aku selaku Sahabat sekaligus seniornya wajib memotivasi.
Hingga selesai membayar makanan masing-masing di Kasir, eh, Kami masih aja asyik ngobrol, Si Sohib agak sedikit curhat padaku bahwa Dia punya cita-cita dan impian mulia untuk membangun kampungnya yang agak terisolir dari perkotaan.
"Bagus tu Sob, moga niat tulusmu terkabul"ujarku memberi semangat sambil menepuk-nepuk bahunya. "Aaamiiin..aaamiiin aaamiiiiiin"ujarnya lirih.
Si Sohibku yang satu ini berprofesi sebagai Wartawan salah satu koran harian, dan ia adalah adik kelasku satu jurusan, yakni Jurusan Dakwah dan Studi BKI (Bimbingan Konseling Islam) saat Angah masih kuliah di STAIN Pontianak, yang sekarang berganti statusnya menjadi IAIN Pontianak.
Sebagai Sahabat, ketika Sahabat kita bicara dan ingin mengutarakan sesuatu, kita harus paham dan luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang diutarakan. Ini bermanfaat untuk melatih rasa empati dan kepedulian kita terhadap sesama.
--------------------
Posting Facebook: 19 Agustus 2014
0 comments:
Post a Comment