Di
tengah hiruk-pikuk dan lalu-lalang kendaraan, sore ini Aku melintas
diperempatan lampu merah, di tepi jalan terlihat satu keluarga kecil
pemulung sedang beristirahat duduk bersandar di samping gerobak kayunya
untuk memuat sampah dan barang bekas, Si Ayah sedang memangku sambil
menepuk-nepuk perlahan anak bungsunya yang terlelap. Sedangkan Si Ibu
sibuk mengemasi barang bekas yang telah terkumpul.
Sementara dalam gerobak itu tampak dua orang anaknya yang juga tertidur
pulas. Wajah, rambut dan baju mereka kotor dan kumal bercampur debu dan
keringat. Seolah hal itu menjadi pemandangan yang biasa di Perkotaan.
...............
Sembari melintas, sejenak ku merenung betapa keras perjuangan bertahan hidup yang mereka jalani. Mereka lebih memilih menjadi pemulung, dari pada pengemis yang hanya mengandalkan kepapaan dan menadahkan telapak tangan. Inilah satu di antara sekian banyak potret wajah perkotaan.
...............
Sembari melintas, sejenak ku merenung betapa keras perjuangan bertahan hidup yang mereka jalani. Mereka lebih memilih menjadi pemulung, dari pada pengemis yang hanya mengandalkan kepapaan dan menadahkan telapak tangan. Inilah satu di antara sekian banyak potret wajah perkotaan.
----------
Status Facebook: 23 Agustus 2014
0 comments:
Post a Comment