Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan saling menasihati agar mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran”
(QS. Al-Ashr[103]:1-3).
Dan demi waktu….. Yang terlukis di hatimu……….maafkanlah diriku….(lanjutin aja sendiri)
Kata-kata indah tersebut mengingatkan kita pada lirik lagu salah satu grup band
Manusia di dunia ini dititipi amanah untuk tinggal beberapa waktu untuk memanfaatkannya sebaik mungkin sampai masanya ia meninggalkan dunia. Kawan, sering kita bahas bahwa untuk menjadi manusia unggul, yang pertama yang harus dilakukan adalah percepatan, kita berusaha mengisi waktu luang dengan hal-hal kebaikan. Kita diberikan waktu yang sama dengan orang lain yakni 24 jam perharinya. Tapi mengapa ada yang lebih berprestasi dari diri kita. Seperti mereka yang mampu mengurus beberapa tugas dengan teratur. Namun ada pula yang tugasnya terbengkalai bahkan mengurus dirinya saja belum mampu.
Agama memberikan pemahaman betapa pentingnya waktu itu. Buktinya, dalam sehari semalam kita diberi tugas untuk menjaga shalat fardu 5 waktu. Jika kita abaikan tugas ini sama saja kita tidak menghargai kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk mensyukuri ditambahnya waktu hidup kita ini di dunia.
Maka dari itu, jagalah shalat 5 waktu, agar kita tidak diklaim sebagai orang yang lalai. Beruntunglah kita saat ini masih diberi kesempatan menghirup udara segar. Sehingga hari-hari kita dapat diisi dengan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai di sisi Tuhan. Tapi, sayangnya ada di antara kita yang menyia-nyiakan waktu. Jadi waktu senggangnya pun ia isi dengan perbuatan sia-sia. Misalnya, ngomong jorok, ngegosip, bohong, mengejek dll. Membuang waktu nonstop di depan TV. Bahkan ada sebagian yang doyan nonton film-film syur /BF (Bebas ber-Fantasi) itu sama aja dengan nyiksa diri. Karena mereka telah meracuni pikiran mereka dengan senjata ampuh setan , yakni P3S (Pandangan Pertama Pada Syahwat). Udahlah boros energi, rugi waktu, nyiksa tubuh, bahkan bisa numpulin otak (jadi kurang cerdas). Pokoknya, kalau yang dilakukan bermanfaat itu artinya memanfaatkan waktu tapi jika yang dilakukan bermudharat (membahayakan) maka itulah orang yang menyiakan waktu. Apalagi perbuatan yang merugikan diri tersebut pakai acara sembunyi-sembunyian. Waah…, itu bisa dicurigai sebagai perbuatan dosa. Karena, salah satu cirri seseorang itu berbuat dosa jika ia berbuat sesuatu tidak mau perbuatannya itu diketahui orang lain. Ia merasa malu. Untung masih ada rasa malu, gimana kalau ‘urat’ malunya udah putus


0 comments:
Post a Comment