Berbagi Inspirasi Hidupku

Memahami bahasa alam dan kehidupan

Sunday 25 March 2012

Ambil Madunya tapi jangan pecahkan sarangnya !

21 Juli 2010 pukul 21:52
Hal apakah yang terbersit di hati saat membaca judul tulisan ini ?...bingung ?... apakah judul yang gak nyambung dengan isi ?...sulit dicerna ?...atau kebalikannya ?..”ambil madunya tapi jangan pecahkan sarangnya !” ini kalimat perintah dan larangan. Sebelum kita melumat semua sajian isi tulisan ini, saya akan ajak anda untuk menilik sekilas ‘gizi’ di dalamnya tentu saja ada kaitannya dengan judul /nama sajian. Sehingga, saat melumatnya akan terasa lezat. Baiklah, menurut anda seorang peternak lebah madu dapat meraih keuntungan sebab setiap sarang dapat menghasilkan madu.

Lebah adalah serangga yang sangat sensitive dan bisa menyerang siapa saja termasuk peternak lebah madu itu. Tapi bagaimana peternak lebah madu itu bisa lolos dari sengatan lebah ?...Sebagian kita berpikir “ oh itu mudah, bisa saja peternak itu pakai pelindung berupa jaring halus yang tak bisa ditembus lebah”. Bagaimana pula lebah itu tetap betah di sarang yang disediakan peternak dan tetap memproduksi madu?......

Saya yakin, anda pasti tahu jawabannya. Lalu apa hubungan lebah madu dengan isi sajian kali ini ?...tanpa basa-basi lagi, yuk kita santap sajian kita dengan nikmat dan dicerna dalam jiwa.

Keramahan adalah kunci dalam bergaul. Aidh al-Qarni mengatakan, bertutur kata yang baik, tersenyum tulus kepada sesama, & menyapa dengan sopan saat bertemu adalah perhiasan emas yang dibordirkan pada pakaian orang-orang bahagia. Seperti lebah, menghisap nektar bunga tanpa merusak mahkota & tangkainya. Bahkan lebah itu membantu penyerbukan bunga dan mampu menghasilkan madu yang berkhasiat. Atau seorang peternak lebah bisa saja mendapatkan madu dari sarang lebah itu, tapi sarang itu harus di ambil secara utuh. Artinya, dalam hal bergaul kehati-hatian bersikap, berkata-kata, berbuat sangat diutamakan sehingga tidak merusak ‘sarang lebah’. 

Jika sarang lebah dirusak, maka lebah itu akan cenderung menyerang. Seperti itulah kita seharusnya. Ramah dan menghargai orang lain. Bisa jadi lebah madu itu telah menganggap peternak itu bukan lagi sebagai ancaman,tapi teman karena telah menyiapkan tempat special untuk mereka (para lebah) membuat sarang. 

Dalam Biologi, inilah simbiosis mutualisme. Jika hubungan saling menguntungkan itu terjadi pada sesama manusia, dalam Sosiologi, dikenal istilah interaksi sosial yang efektif dan secara psikologis…..(e e eh… sepertinya bumbunya terlalu berlebihan, entar gak enak. Ya.. sudah, kita batasi sesuai porsi menu kali ini, untuk bumbu yang lain kita tempatkan pada menu/sajian selanjutnya. Atau anda punya ide ?...,karena terlanjur dibumbui begitu, jika anda belum puas atau penasaran, cari sendiri saja ‘bumbu’ itu di tempat lain ). He..he..maaf jadi ngelantur. Silakan dilanjutkan menikmati sajian kita.

Kata Al-Qarni, cara mencari kawan adalah ilmu yang hanya dimiliki orang-orang ramah dan baik. Jika hadir mereka menjadi sumber kegembiraan & cengkrama. Jika pergi, mereka selalu ditanyakan & didoakan.

Orang-orang bahagia ini memiliki landasan akhlak yang tertuang dalam QS.41: 34 (silakan buka Al-Quran). Mereka selalu meredam dendam dengan kelembutan mereka yang mengagumkan dengan kehangatan kasih sayang, & jiwa pemaaf yang tulus.
Meski mereka sering mendapat ucapan yang tidak enak didengar, namun tidak sampai diresapkan ke hati. Mereka selalu merasa tentram. Orang lain pun merasa aman bersama mereka. (silakan renungi QS. 3: 134).

Berita baik akan mereka dapatkan berupa ketentraman hati & kebahagiaan jiwa. Bagaimana dengan anda ketika anda mendapatkan kabar baik ?....anda lebih tau bagaimana rasanya…yang jelas dengan informasi yang anda dapatkan itu, anda lebih bersemangat, antusias, bahagia.

(Kutipan & adaptasi bahasa ini terinspirasi dari buku Be Your Self karya Aidh al-Qarni h. 78 silakan Anda cek & temukan perbedaannya)

Lebah menghisap nektar bungaKami membangun rumah sendiri & memproduksi madu beramai-ramai

0 comments:

Crocodile Print Pointer