Berbagi Inspirasi Hidupku

Memahami bahasa alam dan kehidupan

Sunday 25 March 2012

Kenali 9 Nilai Kelembagaan Diri Anda

28 Juli 2010 pukul 12:08

Dunia dan segala isinya menjadi porak-poranda akibat ulah manusia yang tidak memahami dan tidak memiliki nilai-nilai kelembagaan diri di dalam dirinya. Sehingga manusia menjadi liar dan tidak dapat mengendalikan serta menguasai dirinya sendiri.

Kondisi alam semesta adalah cerminan dari kondisi manusia yang diberi hak oleh Tuhan. Sebagai pengaturnya. Tetapi kenyataannya kini terbalik. Sebagian besar manusia dikuasai oleh dunia. Fenomena semacam ini telah tersurat di dalam kitab-Nya, yaitu Alquran. Dan itu semua disebabkan ada sebagian manusia yang menolak petunjuk-Nya.

Jika setiap manusia tahu dan memahami siapa dirinya & apa yang melembaga di dalam dirinya, maka ia akan mampu menguasai & mengendalikan dunia beserta segala isinya dengan nilai-nilai fitrah manusia.

Nilai-nilai kelembagaan diri itu adalah :
1.Jati Diri. Banyak manusia yang tidak memiliki ilmu pemahaman diri sehingga ia terpuruk lebih dalam & lebih menjauhkan dirinya dari jati dirinya sebagai manusia. Jati diri adalah inti dari manusia itu sendiri, dan itu adalah jiwa yang fitrah. Sebab setiap manusia memiliki jiwa yang fitrah yang diberikan oleh Sang Penciptanya. Tetapi, kalau kita menyimak praktik kehidupan nyata, manusia terbagi menjadi dua golongan terbesar, yaitu : manusia berjati diri & manusia mati diri.

Manusia berjati diri adalah manusia yang memiliki ilmu pemahaman diri sehingga ia masuk lebih dalam & lebih dalam lagi ke dalam jiwa fitrahnya. Sedangkan manusia mati diri adalah manusia yang lepas & melepaskan diri dari jati dirinya, sehingga ia semakin jauh & keluar dari nilai-nilaiNya sendiri sebagai manusia.

2.Citra Diri. Banyak manusia menginginkan & mengupayakan agar ia memiliki citra diri yang baik serta mampu bertahan & berkembang di antara manusia lainnya. Dalam praktik hidup, bila seseorang ingin sesuatu kekuasaan (identik dengan peluang mendapat popularitas serta harta kekayaan) jika sebelumnya ia telah memiliki citra diri yang buruk di hadapan manusia, maka ia akan berusaha sekuat pikiran, tenaga & hartanya untuk memperbaiki citra dirinya yang buruk itu. Dengan begitu ia berharap citra dirinya yang buruk akan tertutupi guna mencapai keinginan pribadi. Manusia semacam ini adalah manusia yang haus akan puja & puji dari sesama manusia, & justru dengan jalan itu ia akan semakin menjauhkan diri dari jati dirinya sebagai manusia. Sementara manusia yang memiliki ilmu pemahaman diri, maka cita dirinya tidak bergantung pada dunianya, yaitu Tuhan Yang Maha Agung.

3.Harga Diri. Betapa banyak manusia yang rela mengorbankan apa saja termasuk nyawanya demi sebuah harga diri. Hal ini tentu berkaitan dengan harkat & martabat manusia itu sendiri. Bagi manusia yang memiliki kecerdasan spiritual, sungguh jati diri, citra diri & harga dirinya terletak pada nilai-nilai ketakwaan kepadaNya. Begitu sebaliknya, manusia yang tidak cerdas secara spiritual, jati diri, citra diri & harga dirinya tertuju pada dunia serta isinya.

4.Kepercayaan diri. Ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Sehingga apa pun yang dilakukan tanpa adanya kepercayaan diri, hasilnya tidak akan optimal. Hanya ada satu jalan untuk menumbuhkan kepercayaan diri, yakni dengan menjadi manusia pembelajar yang tidak dibatasi dimensi ruang & waktu. Umumnya, manusia-manusia yang tidak atau kurang percaya diri adalah pribadi yang tidak mau memahami diri.

5.Potensi Diri. Secara umum manusia mengukur potensi diri apa yang dilihat & dirasakan. Misalnya, pendidikan yang tinggi, harta yang banyak, kekuasaan di mana-mana, temannya banyak, kelompoknya besar, pintar beretorika, kuat,gagah, berwibawa, cantik, tinggi, seksi, memiliki pengaruh yang kuat dll. Tetapi manusia yang memiliki pemahaman diri, ia akan menyadari bahwa sesungguhnya potensi dirinya terletak pada pemahaman akan jati dirinya, citra dirinya, harga dirinya & kepercayaan dirinya. Janganlah merasa cemas jika kehilangan seluruh potensi dunia & isinya, karena itu semua tidak akan terjadi kecuali atas kehendakNya. Tetapi cemaslah bila potensi diri hilang atau bergeser berlawanan dengan petunjukNya.

6.Mawas Diri. Hal ini sangat diperlukan dalam mengontrol & mengawal kelima lembaga diri sebelumnya (jati diri, citra diri, harga diri, kepercayaan diri & potensi diri). Dengan mawas diri, penyimpangan lima kelembagaan diri tersebut di dalam praktik & realitas hidup dapat selalu dimonitor dan dideteksi secara dini, untuk segera dikembalikan ke jalan petunjukNya.

7.Koreksi Diri. Ini adalah salah satu unsur ketahanan diri. Seseorang akan mampu tumbuh & berkembang bila ia mampu mengoreksi dirinya sendiri. Dan sebaliknya, ia tidak akan dapat tumbuh & berkembang menjadi manusia seutuhnya jika tidak mampu mengoreksi dirinya sendiri.

8.Tahu Diri. Ini adalah salah satu unsur kemandirian dan kedewasaan diri. Manusia yang dewasa dan mandiri adalah manusia yang tahu diri & dapat menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, tahu porsi dirinya, sehingga kebebasan apa pun yang ia miliki tidak akan merusak & membelenggu kebebasan orang lain. Manusia yang tahu diri adalah manusia mandiri & bersikap dewasa untuk menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Hal ini membuat ia tumbuh & berkembang secara positif.

9. Sen-diri. Maksudnya adalah pertanggungjawaban diri yang independen. Karena setiap manusia adalah pemimpin, & setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Maka bila seseorang telah mengetahui dirinya seorang pemimpin, sejatinya ia memahami diri agar sanggup menjadi sosok pemimpin sebagaimana idola teladan umat manusia, Nabi Muhammad saw. Beliau mampu memimpin diri sekaligus umuatnya. Tidak sedetik pun waktu berlalu di hadapan Tuhan, kecuali akan dipertanggungjawabkan. Mulai saat ini, mari kita miliki & pahami 9 kelembagaan diri guna menjadi bekal kita untuk menghadapi hari pertanggungjawaban di hadapan pengadilan Tuhan Yang Maha Dahsyat.

(sumber : Diaz Dwikomentari, 2005. SoSQ ( Solution Spiritual Quotient : Manajemen Solusi & Spiritual, Jakarta : Pustaka Zahra. h 177-182)

0 comments:

Crocodile Print Pointer