5 Februari 2012 pukul 17:31
Aku
asyik bermain-main di sebuah tempat yang cukup aneh dan asing bagiku.
Entah bagaimana aku bisa berada di tempat ini, Aku tidak ingat sama
sekali. Belum pernah kujumpai sebelumnya tempat yang aneh begini. Kalau
dibilang asrama,bisa juga, tapi lebih tepatnya ini tempat karantina.
Soalnya, bagi yang sudah terlanjur masuk ke tempat ini, dia akan sulit
menemukan jalan pintu keluar dari ruangan. Dengan kata lain kita tidak
bisa pulang dan sangat dilarang pulang oleh pemilik tempat ini, aneh
bukan. Semuanya serba mengikuti aturan yang berlakukan oleh pemilik.
Awalnya
aku asyik sekali bertemu dengan para gadis-gadis cantik dan menawan di
dalam ruangan yang tidak terlalu luas itu. Tapi, setiap aku bermaksud
ingin membawa salah satu gadis cantik itu keluar dari ruangan untuk
kujadikan pacar atau pasangan hidup (istri) ada saja kegagalan.
Yang
kesekian kalinya, aku mencoba lagi untuk mengajak gadis cantik yang
baru kukenal untuk segera meninggalkan tempat pengap ini. Awalnya dia
menolak, sebab dia masih tertarik dengan ajakan teman-teman gadis cantik
lainnya untuk mengikuti acara pesta besar-besaran di tempat ini nanti
malam.
Aku
mencoba membujuknya, meyakinkannya dan menyadarkannya bahwa tempat ini
itu aneh, sebaiknya kita segera keluar dari sini. Aku merasa kita sedang
diperalat oleh pemilik tempat ini. Si gadis masih ngeyel, “apa salahnya
kita lihat aja dulu & mengikuti acaranya”. Si gadis cantik namun
polos itu terlanjur telah memukau hatiku, aku tertarik padanya. Aku
mati-matian meyakinkannya agar segera meninggalkan tempat ini. Akhirnya
ia menuruti kemauanku, sebab sepertinya dia pun tertarik padaku karena
perhatianku padanya akan keselamatannya. Kami pun memutuskan untuk
segera mencari jalan keluar untuk pulang. Aku memegang tangan si gadis,
ia pun pasrah hanya mengikutiku ke mana aku melangkah. Kami menyusuri
lorong-lorong , keluar masuk ruangan dan mencari di mana pintu keluar.
Tapi yang kami temukan hanya jalan buntu. Aku tak menyerah, ku pilih
jalan lain. Ku cari di setiap sudut ruangan yang pernah ku lalui dan
pada akhirnya Aku menemukan jalan pintu keluar dari ruangan pengap ini.
Aku dapat meloloskan diri dan keluar ruangan. Aku merasa bahagia dapat
keluar dari rumah aneh itu. Ternyata gerak-gerik kami diketahui oleh
pemilik dan anak buahnya. Kami diikuti dan dikejar dari belakang.
Setelah kulihat tanganku, anggapanku aku masih memegang tangan si gadis
cantik itu, setelah kulihat ternyata aku memegang tangan palsu, Aku
kaget dan bermaksud kembali masuk ruangan untuk menjemput si gadis, tapi
rasanya tidak mungkin, sebab kami telah ketahuan kabur dari rumah itu.
Pemilik rumah karantina itu memanggilku, “Tunggu dulu, ayo ke
sini!..”perintahnya padaku dengan suara parau. Ku lihat perawakannya
seperti anak Black Metal, rambut gondrong, mulut berdarah, wajah pucat
tapi seram, tubuh tinggi besar. Sepertinya, ia ingin menghukumku,akibat
aksi nekadku untuk kabur tanpa sepengetahuan dia. Memang di saat Aku dan
si gadis ingin kabur, dia sedang berada di luar/pergi meninggalkan
rumah karantina. Namun tanpa sepengetahuan kami, ternyata dia menyiapkan
anak buahnya untuk memantau setiap gerak-gerik kami yang dikarantina.
Anak buahnya bersembunyi di balik sudut-sudut ruangan, dan anehnya lagi
semua anak buahnya itu bertubuh pendek dan berwarna merah gelap , botak,
tidak bermata,tidak berhidung, tidak bermulut dan transparan, sehingga
jika berada di suatu tempat ia bisa menyesuaikan warna tubuhnya dengan
tempat itu,layaknya seperti bunglon. Sungguh makhluk aneh.
Pemilik
(bos) dari rumah karantina itu sepertinya marah padaku, ia menyiapkan
batu berbagai jenis untuk meremukkan kedua tanganku yang telah berani
menemukan & membuka pintu keluar dari karantina. Tak ayal lagi aku
menolak untuk dihukum. Malahan aku memberanikan diri beradu mulut
dengannya, meski ada rasa takut dalam hatiku. Akhirnya aku keceplosan
mengatakan sesuatu yang seharusnya tak pantas ku katakan padanya. “Aku
tidak takut padamu, Aku juga bisa jadi setan” sambil menarik kedua sisi
rambut kanan dan kiriku dengan maksud membuat tanduk setan. Dia malah
tertawa, “HA HA HA HA….,apa kamu tidak takut kualat ?!...” sahutnya.
Entah kenapa aku bisa berkata begitu padanya, padahal aku benci dengan
penampilannya yang kayak iblis & setan itu.
Dalam
hatiku berkata, apakah kamu tidak menyadari bahwa selama dikarantina
kamu diperalat oleh BOS IBLIS itu ?....,apa kamu tidak menyadari bahwa
sesungguhnya para gadis cantik yang menarik hatimu, dan termasuklah yang
kau pegang tangannya itu hanyalah perangkap agar kau tetap betah selama
di karantina selamanya…” Tanya suara hatiku bertubi-tubi. Para Gadis
cantik jelita & mempesona itu hanya dapat kau rasakan keberadaannya
selama di dalam karantina, tapi setelah kau bawa keluar dari karantina,
sesungguhnya mereka itu hanya khayalan (fantasi belaka). Wujud mereka
akan sirna setelah kau lari keluar dari karantina. Tinggal kamu yang
memilih, apa kamu tetap ingin dikarantina (terjerat dengan tipu muslihat
iblis dan setan), dirimu,jiwamu diombang-ambingkan oleh mereka, kau
diasyikan dengan permainan yang menipu, menguras energimu, meredupkan
cahaya jiwamu, membuat hitam hatimu. Kau tak mampu lagi membedakan
antara khayalan dan kenyataan. Kau larut,terbuai dengan dunia semu yang
direkayasa oleh musuhmu sendiri. Musuhmu itu (Iblis & setan)
bermaksud melemahkan kekuatanmu dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Mereka ingin membatasi ruang gerakmu, mereka mengajakmu pada kesibukan
menikmati kesenangan dunia dalam lingkup terbatas yang bisa dikendalikan
oleh mereka yaitu kecenderunganmu pada wanita. Mereka telah mengetahui
kelemahanmu. Mereka ciptakan wujud-wujud makhluk khayalan sesuai
kecenderungan hati & pikiranmu selama kau berada dikarantina (baca:
perangkap & jerat iblis & setan). Rumah Karantina itu penuh
dengan kepalsuan, kamuflase, fatamorgana. Hanya ketika dirimu di dalam
karantina, seakan nafsu itu seolah menjadi suara hatimu, dosa &
maksiat itu seolah sesuatu hal yang menyenangkan & sumber
kebahagiaan. Padahal setelah kau terbebas dari karantina, akan tampak
kejahatan, kehinaan & betapa suram & kotornya rumah karantina
itu.
Tiba-tiba….,aku
hilang kesadaran, pemandanganku gelap…dan berubah menjadi
terang..,kubuka perlahan kelopak mataku…,Astaghfirullooh…,aku bermimpi,
sinar matahari pagi telah masuk ke jendela kamarku. Sungguh aneh
mimpiku, aku yakin ini mimpi yang ganjil dan tak masuk akal (tidak
logis) jika diukur dengan nalar. Meskipun ada pelajaran yang terkandung
di dalam mimpi itu, kita mesti berhati-hati dengan bunga tidur seusai
shalat subuh hingga pagi hari, sebab itu hanya mimpi yang berasal dari
setan.
Sebuah Refleksi Alam Bawah Sadar,
Selasa pagi, 10 Januari 2012
Pukul : 06.53 WIB.
0 comments:
Post a Comment